Daftar Isi [Tampil]
searchsoal.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal mata pelajaran sejarah materi pokok pembelajaran masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dilengkapi kunci jawaban dan pembahasan. Semoga contoh soal yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak Ibu Guru dan peserta didik dalam mencari referensi tentang contoh soal mata pelajaran sejarah materi pokok pembelajaran masa
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia dilengkapi kunci jawaban dan
pembahasan.
1. Kerajaan Kutai Martapura berdasarkan prasasti Yupa mencapai masa kemasyurannya pada masa raja ....
A. Jayawarman
B. Mulawarman
C. Purnawarman
D. Singawarman
E. Aswawarman
Pembahasan:
Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja yang terbesar di Kutai. Ia memeluk agama Hindu Siwa yang setia. Ia juga dikenal sebagai Raja yang sangat dekat dengan kaum Brahmana dan rakyat. Disebutkan di dalam prasasti dan rakyat. Disebutkan di dalam prasasti Yupa bahwa (Sang Mulawarman, raja yang mulia dan termuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara". Pada masa pemerintahan Mulawarman inilah kutai mengalami masa kemasuran.
2. Prasasti Yupa yang memberikan informasi mengenai kerajaan Kutai ditulis dalam huruf ....
A. Dewanagari
B. Kawi
C. Pallawa
D. Sanskerta
E. Sasak
Pembahasan:
Prasasti Yupa yaitu prasasti berupa batu tertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban. Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa Yupa dibuat sekitar abad ke-5 M.
3. Berdasarkan prasasti Ciaruten Raja kerajaan Tarumanagara menganut agama ....
A. Aninisme
B. Atheis
C. Buddha
D. Hindu
E. Totemisme
Pembahasan:
Dalam prasasti Ciaruteun Inskripsi A disebutkan bahwa "Ini (bekas) dua kaki, seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia". Pengembara sebagai sosok Dewa Wisnu menunjukkan bahwa agama yang dianut sang raja adalah Hindu.
4. Penguasa kerajaan Kalingga yang digambarkan sebagai orang pemimpin wanita tegas dan taat terhadap aturan kerajaan adalah ....
A. Ratu Bilqis
B. Ratu Boudica
C. Ratu Lakshmibai
D. Ratu Shima
E. Ratu Sinta
Pembahasan:
Sang Ratu menerapkan hukum yang keras dan tegas untuk memberantas pencurian dan kejahatan, serta untuk mendorong agar rakyatnya senantiasa jujur. Tradisi mengisahkan seorang raja asing yang meletakkan kantung berisi emas di tengah-tengah persimpangan jalan dekat alun-alun ibu kota Kalingga. Raja asing ini melakukan hal itu karena ia mendengar kabar tentang kejujuran rakyat Kalingga dan berniat menguji kebenaran kabar itu. Tidak seorang pun berani menyentuh kantung yang bukan miliknya itu, hingga suatu hari tiga tahun kemudian, seorang putra Shima, sang putra mahkota secara tidak senggaja menyentuh kantung itu dengan kakinya. Mulanya Sang Ratu menjatuhkan hukuman mati untuk putranya, akan tetapi para pejabat dan menteri kerajaan memohon agar Sang Ratu mengurungkan niatnya itu dan mengampuni sang pangeran. Karena kaki sang pangeran yang menyentuh barang yang bukan miliknya itu, maka Ratu menjatuhkan hukuman memotong kaki sang pangeran.
5. Kerajaan Sriwijaya yang merupakan pusat pendidikan agama Buddha terbesar Asia Tenggara mayoritas beraliran Buddha ....
A. Hinayana
B. Mahayana
C. Therevada
D. Vajrayana
E. Waisnawa
Pembahasan:
Dalam bidang agama, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan salah satu tokohnya yang terkenal ia Dharmakirti. Hal tersebut juga dibuktikan dengan catatan perjalanan I'Tsing 671 M.
6. Arti penting dikuasainya Selat Malaka oleh Kerajaan Sriwijaya adalah ....
A. Mempermudah jalan menyerang Siam
B. Merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara
C. Sebagai tempat mencari ikan para nelayan
D. Selat Malaka memiliki harta karun yang tenggelam
E. Untuk menghadang kerajaan-kerajaan dari Cina
Pembahasan:
Selat Malaka adalah selat paling strategis untuk mendapatkan penghasilan dari pajak kapal yang melewatinya. Hal tersebut didasarkan oleh ramainya selat tersebut sebagai jalur lalu lintas perdagangan laut Asia Tenggara. Bahkan jalur perdagangan yang melewatinya Selat Malaka disebut sebagai jalur sutra melalui akses lautan. Tidak heran kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar karena menguasai urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.
7. Ketika masa kerajaan Mataram Kuno sudah ada hubungan di dalam masyarakat yang mencerminkan toleransi antarumat beragama, hal tersebut tercatat dalam prasasti ....
A. Prasasti Talang Tuo
B. Prasasti Dinoyo
C. Prasasti Ligor
D. Prasasti Kedu
E. Prasasti Kelurak
Pembahasan:
Dalam Prasasti Kelurak (di daerah Prambanan) tahun 782 disebutkan tentang pembuatan Arca Manjusri sebagai perwujudan Buddha, Dharma, dan Sanggha yang dapat disamakan dengan Brahma, Wisnu, dan Siwa. Hal tersebut memperlihatkan adanya bauran dua sistem kepercayaan antara Hindu dan Buddha.
8. Menurut pemberitaan prasasti Nalanda, darimanakah raja Balaputradewa (raja kerajaan Sriwijaya) berasal ....
A. Jawa
B. Kalimantan
C. Malaka
D. Sumatera
E. Tumasik
Pembahasan:
Menurut prasasti Nalanda, Balaputradewa adalah cucu seseorang raja Jawa yang dijuluki Wirawairimathana (penumpas musuh perwira). Julukan kakeknya ini mirip dengan Wairiwarawimardana alias Dharanindra dalam prasasti Kelurak. Dengan kata lain, Balaputradewa merupakan cucu Dharanindra dari Jawa.
9. Salah satu faktor penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya adalah lepasnya penerus kekuasaan (Melayu) akibat adanya ekspedisi Pamalayu yang dilakukan oleh kerajaan ....
A. Colamandala
B. Kalingga
C. Majapahit
D. Singhasari
E. Sunda
Pembahasan:
Ekspedisi Pamalayu dilakukan oleh raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari hal tersebut bertujuan untuk menaklukan kerajaan kerajaan Melayu Dharmasraya di Sumatera, salah satu penerus kerajaan Sriwijaya.
10. Selepas masa pemerintahannya Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua kerajaan menjadi ....
A. Kahuripan dan Jenggala
B. Kediri dan Jenggala
C. Kediri dan Kahuripan
D. Kediri dan Singhasari
E. Singhasari dan Jenggala
Pembahasan:
Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk membagi dua kerajaan. Kerajaan itu adalah Kediri dan Janggala. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya perang saudara di antara kedua putranya yang lahir dari selir. Kerajaan Janggala di sebelah timur diberikan kepada putra sulungnya yang bernama Garasakan (Jayengrana), dengan ibu kota di Kahuripan (Jiwana). Wilayahnya meliputi daerah sekitar Surabaya sampai Pasuruan, dan Kerajaan Panjalu (Kediri). Kerajaan Kediri di sebelah barat diberikan kepada putra bungsunya yang bernama Samarawijaya (Jayawarsa) dengan ibu kota di Kediri (Daha), meliputi daerah sekitar Kediri dan Madiun.
11. Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang menonjol dalam bidang kesusastraan, beberapa karya sastra yang sangat terkenal adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. Baratayuda
B. Negarakertagama
C. Krenayana
D. Samaradhana
E. Lubdaka
Pembahasan:
Negarakertagama yang judul aslinya Desawarna ditulis oleh Mpu Prapanca merupakan karya sastra pada masa kerajaan Majapahit. Karya sastra ini menceritakan banyak hal penting di antaranya silsilah raja-raja Majapahit, Candi, Makam Raja, Keadaan kota, Upacara Sradha dan hal-hal lain yang menyangkut Majapahit. Sehingga Negarakertagama bukan muncul pada masa kerajaan Kediri.
12. Ketika masa kerajaan Majapahit dibentuk sebuah badan peradilan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih badan tersebut disebut ....
A. Rakryan Rangga
B. Saptopapati
C. Dharmadyaksa
D. Mahamanri Katrini
E. Rakryan Kanuruhan
Pembahasan:
Untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dibentuklah badan peradilan yang disebut dengan Saptopapati. Selain itu disusun pula kitab hukum oleh Gajah Mada yang disebut Kitab Kutaramanawa.
13. Makna penting dari pengucapan Tan Amukti Palapa (Sumpah Palapa) adalah ....
A. Menyerang kerajaan Palapa
B. Larangan bagi seluruh masyarakat untuk tidak mengonsumsi pala
C. Seluruh Nusantara harus berada di bawah kekuasaan Majapahit
D. Penyesalan hidup Patih Gajah Mada
E. Sumpah Patih Gajah Mada untuk merebut kekuasaan Majapahit
Pembahasan:
Sebagai tanda penghargaan, pada tahun 1333 Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Majapahit menggantikan Arya Tadah yang sudah tua. Pada waktu penobatannya, Gajah Mada mengucapkan "Sumpah Palapa" (Tan Amukti Palapa). Isinya, Gajah Mada bersumpah tidak akan makan enak (palapa) sebelum seluruh Nusantara berada di bawah kekuasaan Majapahit).
14. Pada masa raja Kertanegara (Singhasari) terjalin hubungan baik antara agama Hindu dan Buddha bahkan melahirkan aliran baru Tanrayana, bauran kedua agama tersebut dikenal dengan istilah ....
A. Dwaprayuga
B. Kalpasutra
C. Nirwana
D. Samsarasme
E. Sinkretisme
Pembahasan:
Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan dari beberapa paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan. Pada Sinkretisme terjadi proses percampur adukkan berbagai unsur aliran atau paham, sehingga hasilnya yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari keserasian dan keseimbangan.
15. Pada tahun 1512 dan 1521 Ratu Samiam dari Kerajaan Sunda mengirim utusan ke Malaka (Portugis) motif utamanya adalah ....
A. Mengambil alih Malaka dari Portugis
B. Menjalin hubungan dagang dengan portugis
C. Meminta Portugis untuk tidak menyerang kerajaan Sunda
D. Mencari sekutu untuk membendung pengaruh Islam
E. Meminta bantuan untuk menyerang Majapahit
Pembahasan:
Sang Ratu Jayadewata, telah memperhitungkan adanya pengaruh Islam yang semakin meluas di kerajaan Sunda. Untuk mengantisipasinya, Sang Ratu menjalin hubungan dengan Portugis di Malaka. Dari berita Portugis, dapat diperoleh keterangan bahwa pada tahun 1512 dan 1521, Ratu Samiam dari Kerajaan Sunda memimpin perutusan ke Malaka untuk mencari sekutu. Pada waktu itu, Malaka telah berada di bawah kekuasaan Portugis.
Pembahasan:
Sang Ratu Jayadewata, telah memperhitungkan adanya pengaruh Islam yang semakin meluas di kerajaan Sunda. Untuk mengantisipasinya, Sang Ratu menjalin hubungan dengan Portugis di Malaka. Dari berita Portugis, dapat diperoleh keterangan bahwa pada tahun 1512 dan 1521, Ratu Samiam dari Kerajaan Sunda memimpin perutusan ke Malaka untuk mencari sekutu. Pada waktu itu, Malaka telah berada di bawah kekuasaan Portugis.
