Daftar Isi [Tampil]
searchsoal.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal mata pelajaran sejarah Indonesia kelas sepuluh materi pokok pembelajaran Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara Dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Semoga contoh soal yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak Ibu Guru dan peserta didik dalam mencari referensi tentang contoh soal mata pelajaran sejarah Indonesia kelas sepuluh materi pokok
pembelajaran Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara Dilengkapi dengan
kunci jawaban dan pembahasan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami materi seputar sejarah Indonesia.
1. Bukti pendukung bahwa masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat adalah ....
1. Bukti pendukung bahwa masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat adalah ....
A. Adanya tradisi tabot di Pariaman Sumatera Barat
B. Ditemukannya batu nisan Sultan Malik Al-Saleh di Pasai
C. Mayoritas masyarakat menganut mahzab Syafi'i
D. Sebuah perkampungan Bandar Khalifah di Sumatera Utara
E. Silsilah keturunan Raden Patah
Pembahasan:
Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912). Argumentasinya didasarkan padabatu nisan Sultan Malik Al-Salah yang wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas Gujarat.
2. Salah satu saluran penyebaran agama Islam di Indonesia adalah melalui perkawinan, perkawinan antara Rara Santang dengan Syarif Abdullah telah melahirkan salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Cirebon yaitu ....
A. Syarifudin (Sunan Drajat)
B. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
C. Raden Paku (Sunan Giri)
D. Raden Rahmat (Sunan Ampel)
E. Makdum Ibrahim (Sunan Bonang)
Pembahasan:
Syarif Hidayatullah (Sunan Kali Jati) adalah seorang dai Walisongo, ia dilahirkan tahun 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, putri kerajaan Padjajaran (yang ketika masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Mudaim).
3. Alasan pengaruh Islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia, terutama dari golongan masyarakat biasa adalah ....
A. Islam tidak mengenal sistem kasta (kelas sosial)
B. Ketika masuk Islam dijanjikan mendapatkan bantuan pangan
C. Memiliki kultur dasar yang sama dengan kebudayaan Hindu/Buddha
D. Pada saat itu masyarakat biasa tidak mengenal agama
E. Rindu ingin kembali lagi memeluk agama Islam
Pembahasan:
Alasan mengapa agama Islam adalah mudah diterima penduduk Indonesia (nusantara) adalah sebagai berikut: Islam masuk ke nusantara dengan jalan damai, Syarat masuk Islam mudah dengan kalimat syahadat, penyebaran dan dakwah agama Islam menyesuaikan dengan tradisi masyarakat nusantara, Islam tidak frontal menentang dan memaksa adat setempat, Islam tidak mengenal adanya strata atau pelapisan sosial, tata cara ibadah Islam cenderung sederhana.
4. Suluk merupakan media penyebaran Islam melalui ....
A. Dakwah
B. Kesenian dan sastra
C. Peperangan
D. Perdagangan
E. Perkawinan
Pembahasan:
Istilah Suluk memunyai dua pengertian suluk yang berarti nyanyian (tembang) yang dilagukan oleh dalang ketika akan memulai satu adegan dalam pertunjukkan wayang dan suluk yang berarti satu jenis karya sastra Islam kejawen berbentuk puisi, ditulis dengan menggunakan tembang macapat yang berisi berbagai aspek ajaran Islam. Salah satu aspek yang menonjol dalam karya sastra suluk adalah tasawuf.
5. Di bawah ini manakah yang termasuk isi dari perjanjian Bongaya ....
A. Arun Palaka diakui sebagai raja Bone
B. Kerajaan Makassar memeroleh daerah-daerah lain seperti Maluku
C. Makassar menjadi kerajaan yang berdaulat
D. Perjanjian Bongaya hanya berlaku untuk satu tahun
E. VOC harus segera pergi dari wilayah Makassar
Pembahasan:
Perjanjian Bungaya (sering juga disebut Bongaya atau Bongaja) adalah perjanjian perdamaian yang ditandatangani pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya antara Kesultanan Gowa yang diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan pihak VOC yang diwakili oleh Laksamana Cornelis Speelman. 1) VOC berhak memonopoli atau menguasai perdagangan di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. 2) VOC berhak untuk mendirikan benteng. 3) Makassar diharuskan untuk melepaskan kekuasaan daerah bawahannya, seperti Sopeng, Luwu, Wajo, dan Bone. 4) Makassar diharuskan untuk menyerahkan semua bentengnya. 5) Aru Palakka diangkat sebagai raja Bone. 6) Makassar diwajibkan untuk membayar biaya perang kepada VOC dengan hasil bumi setiap tahunnya.
6. Islam yang datang ke Indonesia berasal dari Arab. Teori ini didukung oleh ....
A. Buya Hamka
B. Godinho de Eradie
C. Hosein Djadjadningrat
D. J.P. Moquette
E. Snouck Hurgronje
Pembahasan:
Menurut teori Arab, Islam masuk ke Indonesia atau Nusantara dibawa oleh para musafir dengan niatan berdakwa dan menyebarkan agama Islam di luar Arab. Pernyataan tersebut semakin diperkuat dengan adanya bukti perkampungan Arab di Barus Sumatera Utara yang disebut bandar Khalifah. Teori ini di dukung oleh Buya Hamka, A. H Johns, van Leur dan T.W Arnold.
7. Tradisi warisan kerajaan Mataram yaitu upacara Gerebeg dalam setahun dilakukan sebanyak ....
A. 1 kali
B. 2 kali
C. 3 kali
D. 4 kali
E. 5 kali
Pembahasan:
Grebeg diadakan tiga kali dalam satu tahun, yaitu setiap tanggal 10 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 12 Rabiulawal (Maulid Nabi). Bentuk dan kegiatan upacara grebeg adalah mengarak gunungan dari keraton ke depan masjid agung. Gunungan biasanya dibuat dari berbagai makanan, kue, hasil bumi yang dibentuk menyerupai gunung. Upacara grebeg merupakan sedekah sebagai rasa syukur dari raja kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga sebagai pembuktian kesetiaan para bupati dan punggawa kerajaan kepada rajanya.
8. Pembagian wilayah kerajaan Mataram menjadi 2 bagian yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta didasari oleh perjanjian ....
A. Bongaya
B. Giyanti
C. Jepara
D. Salatiga
E. Tellumpocco
Pembahasan:
Perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 13 Februari 1755 tersebut secara de facto dan de jure menandai berakhirnya Kesultanan Mataram yang sepenuhnya independen. Nama Giyanti diambil dari lokasi penandatanganan perjanjian tersebut, yaitu di Desa Giyanti (ejaan Belanda) yang sekarang terletak di Dukuh Kerten, Desa Jantiharjo, sebelah tenggara Karanganyar, Jawa Tengah. Berdasarkan perjanjian ini, wilayah Mataram dibagi menjadi dua. Wilayah di sebelah timur sungai Opak dikuasai oleh pewaris takhta Mataram, yaitu Sunan Pakubuwana III, dan tetap berkedudukan di Surakarta. Wilayah di sebelah barat (daerah Mataram yang asli) diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi yang sekaligus diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwana I.
9. Proses Islamisasi kerajaan Banjarmasin dan Islamisasi masyarakat wilayah tersebut tidak terlepas dari peran kerajaan ....
A. Daha
B. Demak
C. Mataram
D. Pajang
E. Sambas
Pembahasan:
Ketika terjadi peperangan dengan Daha, Raden Samudera (kerajaan Banjarmasin) minta bantuan Kerajaan Demak sehingga mendapat kemenangan. Sejak itulah Raden Samudera menjadi pemeluk agama Islam dengan gelar Sultan Suryanullah. Yang mengajarkan agama Islam kepada Raden Samudera dengan patih-patih serta rakyatnya ialah seorang penghulu Demak. Proses Islamisasi di daerah itu, menurut A.A. Cense, terjadi sekitar 1550 M.
10. Islamisasi di wilayah Sulawesi Selatan tidak bisa terlepas dari adanya peran para mubalig yang disebut ....
A. Dato' Appa'
B. Dato' Nolo'
C. Dato' Rua
D. Dato' Se're
E. Dato' Tallu
Pembahasan:
Di daerah Sulawesi Selatan proses Islamisasi makin mantap dengan adanya para Mubalig yang disebut Dato' Tallu (Tiga Dato), yaitu Dato' Ri Bandang (Abdul Makmur atau Khatib Tunggal) Dato' Ri Pattimang (Dato' Sulaemana atau Khatib Sulung), dan Dato' Ri Tiro (Abdul Jawad alias Khatib Bungsu). Ketiganya bersaudara dan berasal dari Kolo Tengah, Minangkabau.
11. Raja dari kerajaan Islam di Indonesia yang mendapat julukan Penguasa 72 Kepulauan adalah ....
A. Raden Patah
B. Sultan Agung
C. Sultan Baabullah
D. Sultan Malik Ibrahim
E. Sultan Zainal Abidin
Pembahasan:
Sultan Baabullah yang pada 28 Desember 1577 berhasil mengusir orang-orang Portugis dari Ternate, menyingkir ke pulau dekat Tahula tidak jauh dari Tidore Sultan Baabullah menyatakan dirinya sebagai penguasa seluruh Maluku bahkan mendapat pengakuan kekuasaannya sampai ke berbagai daerah Mindanao, Menado, Sangihe, dan daerah-daerah Nusa Tenggara. Sultan Baabullah mendapat julukan sebagai "Penguasa 72 Kepulauan" dan menganggap sebagai kerajaan seluruh wilayah dan sangat berkuasa.
12. Bentuk akulturasi antara kebudayaan lokal dan kebudayaan Islam salah satunya terdapat dalam tradisi pemakaman di mana ....
A. Makam berlokasi dekat dengan pemukiman warga
B. Makam diberi jarak 5 meter terhadap makam lainnya
C. Makam ditempatkan berdekatan dengan pantai
D. Makam laki-laki dan perempuan ditempat terpisah
E. Makam terletak di tempat-tempat tinggi
Pembahasan:
Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi atau di atas bukit-bukit, masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan pada ruh-ruh nenek moyang yang sebenarnya sudah dikenal dalam pengejawantahan pendirian punden-punden berundak Megalitik. Tradisi tersebut dilanjutkan pada masa kebudayaan Indonesia Hindu-Buddha yang diwujudkan dalam bentuk bangunan-bangunan yang disebut candi. Antara lain Candi Dieng yang berketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, Candi Gedongsanga, Candi Borobudur dll. Setelah kebudayaan Indonesia Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan tidak lagi ada pendirian bangunan percandian, unsur seni bangunan keagamaan masih diteruskan pada masa tumbuh dan berkembangnya Islam di Indonesia melalui proses akulturasi. Makam-makam yang lokasinya di atas bukit, makam yang paling atas adalah yang dianggap paling dihormati misalnya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di Gunung Sembung, di bagian teratas kompleks pemakaman Imogiri ialah makam Sultan Agung Hanyokrokusumo.
13. Faktor kesuksesan penyebaran agama Islam di Indonesia adalah dijadikannya bahasa Melayu sebagai lingua franca yang berarti ....
A. Bahasa sebagai alat untuk memperdaya
B. Bahasa sebagai alat pemersatu dan perantara
C. Bahasa yang digunakan dalam ritual keagamaan
D. Bahasa yang hanya untuk para ulama
E. Bahasa yang mirip dengan bahasa Arab
Pembahasan:
Bahasaini sebelum kedatangan Islam digunakan hanya di lingkungan etnis terbatas, yakni suku bangsa Melayu di Palembang, Riau, Deli (Sumatra Timur), dan Semenanjung Malaya. Terdapat bahasa-bahasa lain yang digunakan lebih banyak orang suku bangsa lain di Nusantara, seperti bahasa Jawan dan Bahasa Sunda. Bahasa Melayu yang lebih egaliter dibanding bahasa Jawa, diadopsi sebagai lingua franca oleh para penyiar Islam, ulama, dan pedagang. Kedudukan bahasa Melayu sebagai lingua franca Islam di Nusantara bertambah kuat ketika bahasa Melayu ditulis dengan aksara Arab. Bersamaan dengan adopsi huruf-huruf Arab, maka dilakukan pula pengenalan dan penyesuaian pada aksara Arab tertentu untuk kepentingan bahasa-bahasa lokal Nusantara. Kedudukan bahasa Melayu itu menjadi semakin lebih kuat lagi ketika para ulama menulis banyak karya mereka dengan bahasa Melayu huruf Jawi tersebut, sehingga pada gilirannya, tulisan Jawi menjadi alat komunikasi dan dakwah tertulis bagi masyarakat Melayu-Nusantara mengantikan beberapa bentuk tulisan yang berkembang sebelumnya.
14. Wayang merupakan kesenian yang telah ada sejak masa Hindu Buddha di Indonesia. Salah seorang walisongo yang memanfaatkan media ini adalah ....
A. Sunan Bonang
B. Sunan Gresik
C. Sunan Giri
D. Sunan Kalijaga
E. Sunan Kudus
Pembahasan:
Saat berdakwah dengan menggunakan wayang kulit. Sunan Kalijaga mengganti cerita wayang yang sebelumnya tentang Ramayana dan Mahabarata dari cerita ajaran Hindu diubah dengan memasukkan cerita-cerita Islam. Bentuk wayang juga diubah. Di mana mengubah dari bentuk manusia menjadi bentuk kreasi batu yang mirip karikatur.
15. Kemerosotan kesultanan Cirebon semakin parah ketika keraton Kesepuhan dan Kanoman dibagi lagi menjadi ....
A. Kacirebonan dan Kasunanan
B. Kanoman dan Kacicirebonan
C. Kaprabonan dan Kasepuhan
D. Kasunanan dan Kaprabonan
E. Kacirebonan dan Kaprabonan
Pembahasan:
Sejak 1697 kekuasaan Keraton Kesepuhan dan Kanoman terbagi lagi atas Kacirebonan dan Kaprabonan. Karena itu menurut pendapat Sharon Sidiqque, Kesultanan Cirebon sejak 1681 sampai 1940 mengalami kemerosotan karena kolonialisme.
Pembahasan:
Sejak 1697 kekuasaan Keraton Kesepuhan dan Kanoman terbagi lagi atas Kacirebonan dan Kaprabonan. Karena itu menurut pendapat Sharon Sidiqque, Kesultanan Cirebon sejak 1681 sampai 1940 mengalami kemerosotan karena kolonialisme.