Daftar Isi [Tampil]
searchsoal.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal mata pelajaran sejarah SMA materi pokok pembelajaran pengaruh masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Semoga contoh soal yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak Ibu Guru dan peserta didik dalam mencari referensi tentang contoh soal mata pelajaran sejarah SMA materi pokok pembelajaran pengaruh masuknya kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan.
1. Dalam sistem kepercayaan Hindu ada sistem penggolongan masyarakat (kasta) yang dikenal dengan istilah ....
A. Caturwarna
B. Karma
C. Maitreya
D. Nirwana
E. Padmasana
Pembahasan:
Caturwarna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan keterampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang dimiliki seseorang akibat pendidikan, pengembangan bakat yang tumbuh dalam dirinya dan ditopang ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu pekerjaan. Empat golongan tersebut kemudian sebagai Brahmana, Ksatriya, Wesya, Sudra.
2. Tokoh yang berpendapat bahwaa kelompok berperan dalam proses penyebaran agama Hindu-Buddha di Asia Tenggara berasal dari golongan pedagang (Waisya) adalah ....
A. F.D.K Bosch
B. J.C Van Leur
C. N.J Krom
D. R.C Mjundar
E. Von Koeningswald
Pembahasan:
Menurut Van Leur pada mulanya pedagang India berlayar untuk berdagang. Pada saat itu jalur perdagangan ditempuh melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada musim angin dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka akan menetap lebih lama untuk menunggu musim baik. Para pedagang India pun melakukan perkawinan tersebut mereka mengembangkan kebudayaan India.
3. Salah satu faktor paling penting yang menjadikan lemahnya Teori Brahmana sebagai pembawa kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah ....
A. Kaum Brahmana hanya bisa patuh kepada perintah raja
B. Kaum Brahmana tidak bisa membawa weda
C. Kaum Brahmana tidak bisa menulis huruf Pallawa
D. Kaum Brahmana tidak bisa menyeberangi lautan
E. Kaum Brahmana tidak mengusai bahasa Sanskerta
Pembahasan:
Menurut ajaran Hindu kuno, seorang Brahmana dilarang menyeberangi lautan dan meninggalkan tanah airnya. Jika ia melakukan hal tersebut maka dia akan kehilangan hak kastanya. Sehingga mendatangkan para Brahmana ke Indonesia bukanlah hal yang wajar karena mau tidak mau harus menyeberangi lautan.
4. Persamaan informasi antara sumber dari India (Kitab Ramayana) dan Yunani (Geographike) terkait awal mula masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Nusantara adalah ....
A. Menyebut Pulau Jawa dengan sebutan Jela/Padi
B. Menyebut Pulau Jawa dengan sebutan Pulau Emas
C. Menyebut Pulau Sumatera dengan sebutan Pulau Emas
D. Menyebut Pulau Sumatera dengan sebutan Pulau Jelai/Padi
E. Kedua sumber tersebut tidak memberitakan keberadaan Pulau Sumatera
Pembahasan:
Dalam epos kitab Ramayana disebutkan bahwa panglima wanara dari pasukan Sri Rama mengirimkan utusannya ke Yawadwipa untuk mencari dewi Sinta, Yawadwipa tersebut dapat diartikan sebagai pulau Jelai yang merujuk pada Pulau Jawa. Hal tersebut semakin dikuatkan dengan pemberitaan dari Yunani yaitu dalam kitab Geographike karangan Ptolomeus, yang menyebutkan pulau di ujung timur yang diberi nama Labadiu yang berarti pulai jelai yang memiliki kesamaan arti kitan yang bersumber dari India yang merujuk kepada Pulau Jawa.
5. Pengaruh besar dari masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia salah satunya terjadi kepada perubahan sistem kepercayaan masyarakat ....
A. Dari animisme-dinamisme menjadi monotheisme
B. Dari animisme-dinamisme menjadi politheisme
C. Dari animisme-dinamisme menjadi totemisme
D. Dari monotheisme menjadi animisme-dinamisme
E. Dari politheisme menjadi animisme-dinamisme
Pembahasan:
Masyarakat Indonesia yang sudah mengenal sistem kepercayaan yaitu memuja roh nenek moyang (animisme) dan mengkaramatkan benda-benda sakral (dinamisme). Mengalami sebuah proses perubahan kepercayaan ketika masuknya kebudayaan Hindu-Buddha dengan munculnya kepercayaan menyembah banyak dewa (Politheisme) misalkan Siwa, Brahma, Wisnu, Agni, Durga dll.
6. Melihat beberapa contoh seperti Candi, bagaimana sikap bangsa Indonesia terhadap masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ....
A. Agresif dan selektif
B. Aktif dan agresif
C. Aktif dan selektif
D. Diterimanya semuanya
E. Selektif dan pasif
Pembahasan:
Merujuk kepada bentuk nyata hasil masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia, kalau kita melihat Candi Borobudur ada bentuk perpaduan antara budaya candi dari luar dan kearifan lokal yaitu dalam bentuk punden berundak hal tersebut mengindikasikan bahwa sikap bangsa Indonesia terhadap masuknya pengaruh asing yaitu tetap aktif dan selektif.
7. Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia telah berdampak kepada sistem penanggalan dengan penggunaan sistem kalender ....
A. Kalender Anno Domini
B. Kalender Julian
C. Kalender Kibti
D. Kalender Saka
E. Kalender Tempo
Pembahasan:
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi. Sebuah tahun Saka dibagi menjadi dua belas bulan. Yaitu Srawanamasa, Posyamasa, Asujimasa, Kartikamasa, Marganamasa, Posyamasa, Maghamasa, Phalgunamasa, Cetramasa, Wesakhamasa, Jyesthamasa, dan Asadhamasa.
8. Ditemukannya arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan merupakan salah satu bukti masuknya kebudayaan Buddha yang berasal dari ....
A. Burma
B. China
C. India Selatan
D. India Utara
E. Jepang
Pembahasan:
Dilihat dari ciri-cirinya, arca tersebut diperkirakan berasal dari langgam Arca Amarawati, India Selatan (abad 2-5 SM). Ada kemungkinan bahwa arca ini merupakan barang dagangan atau mungkin juga barang persembahan sesuai bangunan suci agama Buddha.
9. Masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia dapat dilihat dari perubahan dalam sistem penamaan, hal tersebut terlihat ketika raja Kutai Kudungga digantikan oleh ....
A. Aswawarman
B. Jayasingawarman
C. Mulawarman
D. Purnawarman
E. Wisnuwarman
Pembahasan:
Menurut analisis Prof. Dr. Purbacaraka. Kudungga adalah nama asli Indonesia. Kedudukan raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku, tetapi dengan masuknya pengaruh Hindu ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya menjadi raja. Dalam salah satu yupa menyatakan bahwa maharaja Kudungga memunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari) dan mendapatkan pengaruh dari penamaan Hindu.
10. Menurut catatan perjalanan Buddha dari Cina yaitu Fa Hien, telah terjadi hubungan dagang antara Cina dan Nusantara yaitu pada abad ke-5. Hal tersebut berdasarkan perjalanan ke Ye-po-ti merujuk kepada kerajaan ....
A. Kutai
B. Majapahit
C. Singasari
D. Sriwijaya
E. Tarumanagara
Pembahasan:
Kontak hubungan Indonesia dengan Cina diperkirakan telah berkembang pada abad ke-5. Bukti-bukti yang memperkuat hubungan itu di antaranya adalah perjalanan seorang pendeta Buddha, Fa Hien. Pada sekitar tahun 413 M, Fa Hien kembali melakukan perjalanan dari India ke Ye-po-ti (Tarumanegara) dan kembali ke Cina melalui jalur laut.
