Daftar Isi [Tampil]
searchsoal.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan rangkuman materi dan contoh soal materi bahan kimia dalam makanan dilengkapi dengan soal, kunci jawaban, dan pembahasan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang rangkuman materi dan contoh soal materi bahan kimia dalam makanan dilengkapi dengan soal, kunci jawaban, dan pembahasan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami rangkuman materi dan contoh soal materi bahan kimia dalam makanan dilengkapi dengan soal, kunci jawaban, dan pembahasan.
Ringkasan Materi Bahan Kimia
Zat aditif makanan adalah zat-zat yang ditambahkan secara sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sedikit dengan tujuan untuk memperbaiki warna, bentuk, citarasa, tekstur, dan pengawet. Zat aditif yang biasa digunakan dalam makanan adalah sebagai berikut.
Bahan Kimia Pewarna
Tujuan penambahan pewarna adalah memberikan warna dan meningkatkan selera makan sehingga daya tarik bagi konsumen. Makanan yang berwarna cerah dan segar akan menarik minat orang-orang untuk membeli. Pewarna makanan dapat dibedakan atas dua yaitu:
- Pewarna alami, yaitu pewarna makanan yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan. Contohnya kunyit (warna kuning), daun suji dan daun pandan (warna hijau), serta gula kelapa (warna merah kecokelatan).
- Pewarna sintetis atau pewarna buatan adalah zat aditif pada makanan yang dipakai untuk mempercantik penampilan yang terbuat dari bahan kimia. Contohnya tartrazin (warna kuning), sunset yellow FCF (warna kuning), karmoisin, eritrosin, dan amaranth (warna merah), brilliant blue, indigokarmin (biru), fast green FCF (hijau), violet GB (ungu).
- Namun, tidak semua pewarna makanan aman digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya kita memilih makanan yang tidak mengandung pengawet buatan atau dengan kata lain memilih makanan yang terbuat dari pewarna alami, karena ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pewarna makanan buatan dapat meningkatkan kecenderungan alergi anak dan hiperaktivitas pada anak dengan ADHD sehingga dapat memicu munculnya penyakit.
Bahan Kimia Pemanis
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mengonsumsi makanan pasti akan selalu ada pemanis yang terkandung di dalamnya untuk menarik konsumen. Pemanis diberikan untuk memberikan cita rasa manis pada makanan. Pemanis dibedakan atas 2, yaitu:
- Pemanis alami, yakni pemanis yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contohnya gula tebu, gula merah, dan kulit kayu manis (pemanis dan pengawet).
- Pemanis sintetis, yakni pemanis yang berasal dari bahan kimia. Contohnya aspartam (untuk penderita diabetes melitus), siklamat, sakarin, sorbitol, asesulfam K, neotam, dan P-4000.
- Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemanis buatan dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengelolah kadar gula darah dalam tubuh. Meski lazim digunakan sebagai pengganti gula pasir yang lebih sehat, konsumsi pemanis buatan yang berlebihan juga belum tentu baik untuk kesehatan. Untuk menghindari resiko masalah, para ahli menganjurkan pemanis buatan dikonsumsi sewajarnya.
Bahan Kimia Pengawet
Ketika membuat makanan, beberap orang kerap menginginkan makanan yang bisa dimakan di lain waktu atau tidak langsung habis saat itu juga. Untuk mendapatkan makanan agar bisa tahan lama, maka perlu mengawetkan makanan dengan yang tepat dan aman. Pemberian pengawet dimaksudkan untuk menghambat atau mencegah kerusakan makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawet makanan bisa mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga memperpanjang daya simpan. Pengawet makanan dapat dibedakan atas dua, yaitu:
- Pengawet alami adalah pengawet makanan yang berasal dari bahan alami, contohnya gula tebu, gula merah, garam, kunyit, kulit kayu manis, dan cengkeh.
- Pengawet sintetis adalah pengawet makanan yang berasal dari bahan kimia, contohnya natrium benzoat, asam asetat/cuka, natrium bisulfit, kalium bisulfit (pada potongan kentang, udang beku), propil galat (memperlambat ketengikan dan antioksidan), propionat, natrium nitrit, sorbet, formalin, serta BHA dan BHT (antioksidan).
Bahan Kimia Penyedap
Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya. Biasanya, penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya) untuk meningkatkan cita rasa makanan sehingga disukai konsumen. Dalam penggunaannya, penyedap rasa pada makanan dibedakan atas dua, yaitu:
- Penyedap alami adalah penyedap rasa yang bersumber dari bahan alam. Contohnya bawang, merica, daun salam, terasi, cabai, dan daun pandan.
- Penyedap sintetis adalah penyedap rasa yang diperoleh berdasarkan pengolahan bahan kimia, contohnya MSG atau vetsin.
- MSG adalah molekul garam yang dikombinasikan dengan asam amino L-glutamat. Molekul garam ini digunakan untuk menstabilkan komponen glutamat. Glutamat yang terkandung dalam asam amino berperan sebagai pemberi rasa gurih (umami). Asam amino glutamat bisa ditemukan di hampir semua bahan dasar makanan, terutama makanan yang berprotein tinggi, seperti produk susu, daging merah dan ikan, dan banyak sayuran. Bahan makanan lainnya yang sering digunakan sebagai penyedap alami, seperti jamur dan tomat, juga mengandung asam amino glutamat alami dalam kadar tinggi.
Namun sebaiknya, perlakuan MSG adalah sama seperti bahan makanan lainnya, yaitu tidak dikonsumsi secara berlebihan. Peneliti menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi MSG dalam jumlah tinggi (4,2 gram per hari) lebih rentan terhadap obesitas daripada orang-orang yang mengonsumsi MSG masih dalam batas wajar atau malah sedikit sekali (0,4 gram per hari).
Bahan Kimia Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga dapat meningkatkan selera konsumen. Penambahan zat pemberi aroma menyebabkan makanan memiliki daya tarik untuk dinikmati.
Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang menggunakan zat pemberi aroma. Zat pemberi aroma terdiri atas dua, yaitu:
- Pemberi aroma alami, yakni pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami. Misalnya minyak atsiri dan vanili.
- Pemberi aroma sintetis, yakni pemberi aroma yang berasal dari bahan kimia. Misalnya, asam asetat mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur).
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Dalam pembuatan makanan, ditambahkan pewarna agar makanan tampak lebih menarik. Akan tetapi, sering kali yang ditambahkan bukan pewarna makanan, melainkan pewarna tekstil atau pewarna cat. Bahaya penggunaan pewarna tekstil pada makanan bagi tubuh adalah ....A. menyebabkan kanker
B. menimbulkan penyakit genetis
C. meningkatkan tekanan darah
D. terganggunya sistem saraf
Pembahasan:
Pewarna sintetis yang sering disalahgunakan adalah pewarna tekstil, misalnya rhodamin B. Pewarna tekstil jika dikonsumsi manusia dapat menyebabkan kanker.
2. Detergen umumnya mengandung bahan aktif akil benzena sulfonat (ABS). Fungsi ABS pada detergen adalah ....
A. mencegah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang dicuci
B. mengangkat kotoran pada pakaian
C. memutihkan kain yang dicuci
D. menghasilkan busa
Pembahasan:
ABS atau alkil benzena sulfonat berfungsi sebagai surfaktan yang mengangkat kotoran yang menempel pada pakaian. Sementara itu, fosfat berfungsi mencegah menempelnya kembali kotoran pada bahan yang sedang dicuci.
3. Pasta gigi mengandung bahan kimia yang berfungsi untuk memperkuat email gigi. Bahan kimia yang dimaksud adalah ....
A. baking soda
B. kalsium karbonat
C. natrium fluorida
D. natrium hipoklorit
Pembahasan:
Pasata gigi mengandung bahan utama abrasive (penggosok) dan detergen berupa natrium lauril sulfat. Bahan abrasive yang digunakan, antara lain kalsium karbonat (CaCO₃) dan silika (SiO₂) yang berfungsi untuk menghilangkan plak gigi, serta baking soda yang berfungsi sebagai pemutih gigi. Selain itu, pasta gigi sering ditambahkan bahan penguat email gigi berupa senyawa fluorida, misalnya natrium fluorida (NaF).
4. Agar bahan makanan tidak cepat mengalami kerusakan akibat proses oksidasi, ditambahkan bahan kimia antioksidan yang pada makanan. Bahan antioksidan yang ditambahkan pada makanan mengandung lemak adalah ....
A. natrium benzoat dan propil galat
B. lesitin dan kalsium asetat
C. BHT dan BHA
D. asam benzoat dan gelatin
Pembahasan:
- Natrium benzoat untuk mengawetkan soft drink, sari buah, nata de coco, kecap, saus, dan selai.
- Propil galat untuk memperlambat ketengikan dan antioksidan.
- Lesitin adalah bahan pengemulsi agar air dan minyak atau lemak pada makanan dapat tercampur.
- Kalsium asetat adalah bahan penstabil.
- BHT dan BHA adalah antioksidan untuk mencegah bau tengik pada makanan yang mengandung lemak atau minyak.
- Asam benzoat adalah bahan pengawet makanan dan minuman.
- Gelaten adalah bahan pengental makanan.
5. Nasi kuning memiliki warna kuning karena mngandung kunyit sebagai bahan pewarna alami. Hal tersebut karena kunyit memiliki zat warna kuning yang disebut....
A. antiosianin
B. karotenoid
C. klorofil
D. kurkumin
Pembahasan:
- Kurikumin dan karotenoid merupakan bahan yang terdapat di dalam kunyit. Kurkumin berfungsi sebagai antioksidan dan berbagai macam obat, sedangkan karotenoid berfungsi memberikan warna kuning dan berperan sebgai pengeawet pada makanan.
- Klorofil merupakan zat warna hijau alami yang terdapat pada tanaman, seperti pandan dan suji.
- Antosianin merupakan zat warna merah, oranye, ungu, dan biru yang umum terdapat pada bunga, buah, dan daun.
6. Produk pemanis sintetis yang umum digunakan oleh penderita diabetes melitus, yaitu ....
A. aspartam
B. sorbitol
C. siklamat
D. sukrosa
Pembahasan:
- Aspartam dapat digunakan oleh penderita diabetes melitus, tetapi tidak dianjurkan bagi penderita fenilketonuria.
- Sorbitol banyak digunakan untuk pemanis pada permen dan gula-gula.
- Siklamat merupakan pemanis pada makanan dan minuman dengan tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.
- Sukrosa merupakan gula tebu yang umum digunakan.